Postingan
pertama di awal tahun 2016, maaf telat hehe. Waktu itu begitu cepat berlalu tak
terasa aku sangat merindukan hal ini. Kalo ngomongin rindu, pasti gimana gitu
...
Seperti
kutipan tere liye :
““Aku harus segera menyibukkan diri. Membunuh dengan tega
setiap kali kerinduan itu muncul. Berat sekali melakukannya, karena itu berarti
aku harus menikam hatiku setiap detik.”
–Tere Liye, novel “Sunset Bersama Rosie”
Lihat!! Betapa kejam rasa rindu itu, sehingga kita harus tega
membunuhnya. Hasrat yang tak tertahan memang kadang menyiksa, entah apa yang
harus dilakukan saat rasa ini muncul. Pikiran telah bercampur dengan pedihnya.
Untuk apa kita melakukan hal ini?? Jawabannya aku pun tak tau.
itulah mengapa aku harus menyibukan diri, karena untuk berusaha agar tak
megingat siapa yang dirindukan, orang tua, keluarga ataupun seseorang yang
dipikiran. Namun, jikalau dipikir, kenapa harus ada rindu? Mungkin untuk menyadarkan
kita bahwa sesuatu atau seseorang yang jauh disana adalah sangat berharga. Aku
merasakan itu, hidup seorang diri dirantauan tanpa sanak saudara itu hampa
namun aku percaya disinilah aku belajar sesuatu bahwa menjadi seseorang yang
sabar itu adalah nikmat.
Kalau didiri kita tidak pernah merasakan rindu, orang seperti
apa kita? Planet dari mana? Mungkin orang ini hanya hidup sendiri, tapi aku yakin seseorang yang hidupnya sebatang
kara pun merindukan hal yang sama.
“Orang2 yg merindu,
namun tetap menjaga kehormatan perasaannya, takut sekali berbuat dosa, memilih
senyap, terus memperbaiki diri hingga waktu memberikan kabar baik, boleh jadi
doa2nya menguntai tangga yg indah hingga ke langit. Kalaupun tidak dengan yang
dirindukan, boleh jadi diganti yg lebih baik”.
--Tere Liye
Kutipan diatas adalah salah satu kutipan dari tere liye yang sangat
keren, membuat kita menjadi sosok yang positif dan belajar bahwa didunia
ini tidak ada yang sia-sia. Kita hanya bisa menunggu skenario dari Maha
Pencipta apa dengan alur kehidupan yang dijalani ini. Tapi aku tetap yakin
banyak yang berkata, it's just theory. Yap. Aku pun sadar betul, aku belum bisa
menikam sangat kuat hati ini namun ya jalan satu-satunya adalah menyibukan
diri, namun ingat ke hal positif. Seperti yang aku lakukan sekarang, aku
mengikuti sebuah komunitas yang waktu itu bukan kesia-sian yaitu Jendela dan
salah satunya adalah komunitas rajut. Yaya, tidak dapat dipungkiri tetap ada
disela-sela itu pun masih sering terselip rindu. :’)
iya, Benar Sekali Aku Rindu..