Definisi Kebahagian
Kebahagiaan saat ini banyak orang yang mengartikan adalah orang yang sukses hidupnya, mendapatkan pekerjaan yang tetap, dapat jodoh yang mapan, anak tunggal dan orang tuanya sudah tua. Tapi yang perlu kita ketahui untuk mendapatkan sesuatu yang saya jelaskan tadi bukan hal yang mudah untuk mendapatkannya. Kalian harus cari dengan doa dan usaha untuk mendapatkan impian itu.
Singkat cerita, sejak tahun 2013. Saya mulai memutuskan hidup seorang diri dirantauan tanpa ada keluarga, bisa dibilang mencari kebahagiaan (pekerjaan). Hampir satu tahun, hidup saya hanya kantor dan kamar. Weekday dikantor dan weekend dikamar dengan menonton drama korea berhari-hari, jedah pun untuk makan dan sholat. Saya mulai jenuh dengan keadaan yang seperti ini.
Namun ada hal yang mulai merubah kebiasaan saya.
Semenjak 2015, saya dikenalkan
oleh seorang teman tentang sebuah komunitas sosial dibidang pendidikan
anak-anak yaitu KOMUNITAS JENDELA LAMPUNG. Setelah diceritakan saya sangat antusias dan niat saya mengikutinya adalah agar mendapatkan banyak teman, saya juga menyukai dunia anak-anak walaupun
background saya bukan seorang pendidik.
Lambat laun saya mulai menikmati dan memperhatikan teman-teman saya dalam mengajar yang kebanyakan mereka adalah profesi seorang guru dan terbesit hati saya untuk belajar berbagi. Sekitar setahun saya belum berani untuk mengajarkan sesuatu karena ilmu-ilmu yang saya pernah tempuh sudah mulai memudar, saya takut akan salah menyampaikan, saya berusaha untuk belajar kembali pelajaran-pelajaran yang dulu pernah disekolah.
Lambat laun saya mulai menikmati dan memperhatikan teman-teman saya dalam mengajar yang kebanyakan mereka adalah profesi seorang guru dan terbesit hati saya untuk belajar berbagi. Sekitar setahun saya belum berani untuk mengajarkan sesuatu karena ilmu-ilmu yang saya pernah tempuh sudah mulai memudar, saya takut akan salah menyampaikan, saya berusaha untuk belajar kembali pelajaran-pelajaran yang dulu pernah disekolah.
Komunitas Jendela Lampung adalah
komunitas yang mempunyai visi untuk meningkatkan minat baca kepada anak-anak di
TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Bakung Teluk Betung Bandar Lampung, yang
kebanyakan anak-anak tersebut dilahirkan dari keluarga yang tidak berkecukupan
baik penghasilan maupun pendidikan. Dan masih banyak kebiasaan buruk anak-anak
disana seperti ngisap aibon dan menonton tontonan dewasa. Disana hati saya miris
dan berupaya belajar untuk memperbaiki akhlak dan kebiasaan yang mereka lakukan
selama ini.
Mengikuti komunitas ini bukan
berarti saya merasa orang paling pintar, paling kaya atau yang paling
hebat. Niatnya cuma untuk berbagi waktu yang bermanfaat dan merubah kebiasaan
saya yang selama ini hanya menonton drama-drama selama berjam-jam dan berupaya
untuk belajar menjadi orang yang produktif.
Komunitas Jendela Lampung, memulai kegiatan disetiap hari minggu, mulai pukul 10.00 sampai 12.00. Kegiatan
ini rutin kita lakukan sampai sekarang, dari belajar menghitung, membaca 30 menit, materi-materi formal dan nonformal. Adik-adik yang belajar disana pun mulai
dari kelas 0 sampai dengan 9 hingga sekarang akan menginjak bangku SMA.
Komunitas Jendela Lampung ini lahir pada tanggal 13 November 2014, sudah empat tahun berdirinya komunitas ini
dan menebarkan manfaat untuk orang banyak termasuk saya, yang terketuk hatinya
melihat mereka (adik-adik) yang kurang akan asupan pendidikan.
Empat tahun sudah saya bersama
mereka, bersama teman-teman volunteer yang lain membagi ilmu yang mereka punya
selama dibangku sekolah. Adik-adik sudah mulai bisa belajar dari kebiasaan
sebelumnya, sudah mulai mandiri sebelum belajar mereka ber-inisiatif bersih-bersih rumah baca, mandi sebelum les (yang biasa mereka sebut) dan kebiasaan lainnya. Tanpa volunteer, adik-adik tidak
akan pernah merasakan kebahagiaan yang selama ini tidak mereka dapatkan, mulai
dari acara berbuka puasa bersama, mengadakan ulang tahun komunitas, pelatihan menulis, lomba-lomba dan berbagai
event yang mereka rasakan kebahagiaannya. Melalui donatur-donatur yang baik
karena sudah membantu membagi materinya untuk melancarkan kegiatan komunitas jendela
Lampung.
Semenjak bertemu komunitas ini,
waktu dan tenaga yang kita (volunteer) tidak sia-sia, melihat mereka untuk
semangat belajar dengan keterbatasannya, melihat senyum yang tulus dari
mereka, saya merasa lega. Ternyata mereka butuh kita, butuh orang-orang perduli
dengan hidup mereka. Di komunitas jendela pun saya belajar banyak hal seperti
rasa sabar, rasa bersyukur dan rasa perduli terhadap orang lain. Ada seorang teman
bertanya pada saya “ apa yang membuat kamu bertahan di komunitas jendela ini?”
jawabannya saya teringat sebuah hadist rasulullah yang berbunyi “sebaik-baik
manusia adalah yang bermanfaat untuk manusia lain”.
kita tentu ingin kehadiran kita di dunia ini dirasakan manfaatnya oleh sekitar. Kita tentu berharap agar adanya kita lebih diharapkan dari pada tiadanya kita. karena apalah arti hidup ini jika adanya kita sama dengan tidak adanya kita.
kita tentu ingin kehadiran kita di dunia ini dirasakan manfaatnya oleh sekitar. Kita tentu berharap agar adanya kita lebih diharapkan dari pada tiadanya kita. karena apalah arti hidup ini jika adanya kita sama dengan tidak adanya kita.
Itu yang selalu
jadi pegangan saya, bukan kepada anak-anak dikomunitas ini saja, saya merasa
kecanduan untuk melakukan hal-hal yang sama seperti membagi pelajaran merajut dan keterampilan ke adik-adik panti asuhan, juga mulai ingin mengenal dunia difabel. Saya berusaha untuk belajar berbagi apapun
yang bisa dan mampu saya lakukan. Saya merasa tidak lebih baik dan lebih pintar, saya hanya
ingin memberi ilmu sedikit yang bisa saya bagikan.
Banyak cara untuk menyalurkan suatu yang bermanfaat, jika waktu dan tenaga masih mampu, menjalani sebuah komunitas seperti jendela adalah sebuah pilihan yang baik dan bila ingin bersedekah berupa uang kalian bisa donasi melalui Dompet Dhuafa. Insya Allah disalurkan ketempat yang tepat karena Dompet dhuafa mempunyai beberapa program penyaluran seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan pengembangan sosial.
"jika seseorang meninggal dunia, terputuslan amalannya kecuali tiga perkara, sedekah jariah, ilmu yang dimanfaakan dan doa anak yang sholeh" (HR.Muslim)
Ketika datang kesempatan berbuat baik, tanyakan pada diri, "kalau tidak sekarang, kapan lagi? kalau bukan aku, siapa lagi?"
Banyak cara untuk menyalurkan suatu yang bermanfaat, jika waktu dan tenaga masih mampu, menjalani sebuah komunitas seperti jendela adalah sebuah pilihan yang baik dan bila ingin bersedekah berupa uang kalian bisa donasi melalui Dompet Dhuafa. Insya Allah disalurkan ketempat yang tepat karena Dompet dhuafa mempunyai beberapa program penyaluran seperti pendidikan, ekonomi, kesehatan dan pengembangan sosial.
"jika seseorang meninggal dunia, terputuslan amalannya kecuali tiga perkara, sedekah jariah, ilmu yang dimanfaakan dan doa anak yang sholeh" (HR.Muslim)
kebahagiaan itu tidak hanya dilihat dari banyaknya materi, tapi seberapa besar manfaat (uang, waktu dan tenaga) kita berikan kepada orang lain. Jangan pernah takut berbagi, jangan takut membantu orang banyak karena bukankah untuk itulah kita diciptakan Tuhan.
“Tulisan ini diikutsertakan
dalam Lomba Blog Jangan Takut Berbagi yang diselenggarakan oleh Dompet
Dhuafa”