20 Mei 2018, bertempat Dewan Dakwah Islamiyah.
Ramadhan ini aku diberi kesempatan untuk mengikuti kegiatan yang bermanfaat salah satunya adalah Pesantren Penulisan Artikel yang diadakan oleh Forum Lingkar Pena. Forum Lingkar Pena adalah sebuah kegiatan yang bergerak untuk mencetak para penulis-penulis baru. Untuk kali ini aku menjadi peserta kegiatan yang bertema "ngumpulin pahala lewat literasi”.
Pertama tau ada kegiatan ini waktu aku mengikuti workshop pengembangan TBM di kalianda dan bertemu ketua FLP Bandar Lampung yakni Novi Nusaibah. Setelah dijelaskannya bahwa dia akan mengadakan Pesantren Penulisan Artikel, tanpa pikir panjang, aku harus mengikuti latihan ini. Karena keminiman aku dalam menulis artikel, jadi aku harus belajar.
Pelatihan dimulai pukul 09.00 sampai dengan ba’da magrib. Aku dengan semangat datang Pukul 8.00 alias kepagian, tapi gak papa lebih baik menunggu sedikit dari pada terlambat.
Kegiatannya santai banget gak sekaku yang aku bayangkan, pembaca acaranya pun asik jadi kita peserta gak ngerasa serius kayak kanebo. Jadi pesantren ini mengundang dua narasumber yang keren banget mereka berdua adalah seorang wartawan di media yang sangat terkenal di Indonesia. Eni Muslihah adalah wartawan dari kompas.com dan Eva Pardiana adalah wartawan dari Media Indonesia.
Setelah mendengar paparan dari para pemateri terkait Opini dan Artikel. Ternyata struktur dalam penulisan tidak lepas dari pembukaan, batang tubuh dan penutup. Pembukaan dimana judul harus menarik, leadnya harus tegas, kuat, menarik dan langsung. Argumen yang kita buat pun harus dengan penjelasan, pembuktian dan alasan yag kuat lalu harus memberikan solusi apa yang kita kemukakan.
Yang menariknya, kita sebagai peserta diberi waktu untuk membuat sebuah karya berupa artikel dan opini yang akan di cetak dalam sebuah buku oleh penerbit yang salah satu sponsor yaitu Aura Publising. Ada senang dan sedih ketika tulisan kita bakal dicetak dalam sebuah buku. Sedihnya, perasaan tidak percaya diri dalam penulisan yang masih pemula tapi sudah bisa dipublish. Senengnya, kita punya sebuah buku karya kita sendiri. Hihihi
Satu lagi, yang buat bahagia. Aku salah satu pemenang caption terbaik di Instagram dan lumayan hadiahnya sebuah jilbab dari Yome Collection. Haha. Yang kalian harus tau bahwa caption aku itu gak panjang tapi mungkin dapat menyentuh hati para juri. (pede kali)
kata mbak ini aku kayak orang thailand. hahaha |
Pekenalan, Tausiah dari Ustadz Muhajidin dan berbuka bersama mempererat silahturahmi kami, punya banyak temen disemua kalangan. Baik pelajar, Ibu Rumah Tangga, Organisasi dan Komunitas.
Ada sedikit qoute "menulis bukan bakat, tetapi berlatih.. makan cobalah untuk menulis dengan hati agar sampai ke hati" .
Jadi intinya untuk menjadi penulis kita harus banyak membaca apapun itu seperti mbak Eni Muslihah sampaikan "kalo kita membatasi diri nanti kemampuan kita akan terbatas juga".